Wears oversized clothes and wedges shoes. Treats everything like the whole world crumbling. She wishes she could spend millions on Zara and Topshop, but she's too broke because of sour candies.
Jadi ini cerpen yang gue buat buru-buru untuk memenuhi tantangan tema Doppelganger dari writingsession. Well, enjoy!
17 Januari, 2010.
Plain sketch.
Guess who're they?
It's Ex President Soekarno, Prince Diponegoro, and Cut Nyak Dhien from Indonesia. They're the national heroes, and their stories are passed through every generations. MERDEKA!
P.S: another finger was drawn with Mega Mendung, a batik pattern from West Java.
also submitted to http://gambarbentar.tumblr.com/ click to see how doodles are fun! tee-hee :D
Ia mencintaiku.
Aku yakin itu. Aku bisa tahu dari senyumnya. Dari caranya memandangku hangat. Dari suaranya yang akrab memanggil namaku agar aku mendekat padanya.
Dan aku mencintainya.
“Apa kabar?” Ia tersenyum lebar, memandangku dan mengusap kepalaku dengan ramah. Aku tersenyum meresponnya.
Ia mencintaiku.
“Sudah waktunya kau bertemu ibuku.” Ia bergumam pelan sambil mengamatiku lekat, suatu hari. Aku tergagap mendengarnya. Namun senyumnya yang menenangkan membungkamku. Lagi-lagi aku menurut saja, mengikuti langkahnya yang berjalan mendahuluiku jauh di depan. Langkahnya lebar-lebar, aku kesulitan dan berusaha mengejarnya. Dan ia mengerti. Ia berhenti dan menungguku menyusulnya.
Dan aku mencintainya.
“Ibu!” Ia berseru keras ketika membuka pintu rumahnya. “Seperti yang sudah kujanjikan, ibu!”
Aku berdebar-debar, tapi ia nampak begitu bangga ketika ibunya muncul, sehingga aku hanya mengikutinya dalam diam. Ibunya memandangku dan tersenyum lebar. “Ini dia yang ditunggu-tunggu!”
“Sana ikut ibuku.” Laki-laki itu mendorong tubuhku pelan dan aku mengikuti langkah ibunya, yang sepertinya ingin aku ikut ke dapur. Aku menoleh untuk memandang laki-laki yang kucintai, dan ia tengah tersenyum, melambai padaku dengan riang.
“Sampai ketemu nanti di makan malam,” Laki-laki itu tertawa lebar, tawanya yang paling kusuka. Masih saling berpandangan, ia memanggil namaku.
Aku mencintainya.
Dan ia mencintaiku.
August 19th, 2010 (C) Fitrani Puspitasari
featured in: http://flashfiction.ubudwritersfestival.com/2010/08/he-loves-me-he-loves-me-not/
Aku ingin memasuki duniamu.
A drawing I made for the sake of a book written by my friend, Farida Susanty. The book itself is an anthology. "Karena Kita Tidak Kenal" ('Cause We Don't Know Each Other) has 16 or... 17 (...I forgot *feeling down*) short stories with the same theme, stranger. I also made the illustrations for each stories, but I won't publish it since I'm embarrassed. *gets shot*
Oh yeah, it's a cover design. You can see the result here:
http://www.goodreads.com/book/show/8329171-karena-kita-tidak-kenal |